Rabu, 23 September 2015

Kabut Asap & Bahaya Yang Ditimbulkan



Kabut asap tebal kembali menyelimuti Kota PalembangSumatera Selatan sejak sepekan terakhir. Jika sebelumnya kabut asap menyelimuti kota pempek pada pagi hari saja, namun kali ini asap tersebut terlihat menebal di sore hari dan malam hari. Menurut pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, pada Rabu (23/9/2015) jarak pandang kurang dari 2 kilometer.
Sebaran Titik Api atau Hot Spot menurut satelit NOAA, Selasa (22/9/2015), di Sumsel terdapat 1.009 titik, Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi penyumbang terbanyak dengan 522 hot spot.

Bencana asap akibat kebakaran hutan di Sumatera Selatan dan sekitarnya melahirkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Dalam surel yang dikirim Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, tercatat, ada 8 masalah kesehatan yang mengancam warga Riau dan sekitarnya:

1. Kabut asap menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan juga infeksi.
2. Kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik.
3. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
4. Bagi yang berusia lanjut dan anak-anak, mereka yang punya penyakit kronik dengan daya tahan tubuh rendah serta wanita yang sedang hamil, akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.
5. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
6. Berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
7. Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.
8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh, pola bakteri, atau virus, dan buruknya faktor lingkungan.